Inibetul-betul ujian Allah. Ini bentuk ujian buat Ridho khususnya, buat kami keluarga dan buat fans. Ujian itu pasti ada hikmah belakangnya," kata Rhoma Irama saat ditemui di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, Jumat (12/7/2019). Satu yang paling diharapkan Rhoma Irama untuk anak lelakinya itu lebih mendalami soal agama sehingga keluar penjara
Oleh Erna Ummu Azizah Komunitas Peduli Generasi dan Umat [email protected] DALAM kehidupan sehari-hari sering kali kita dihadapkan pada kondisi-kondisi yang membuat kita bertanya-tanya. Apakah ini ujian, adzab, ataukah istidraj? Lantas, bagaimana kita membedakannya, dan bagaimana pula kita menyikapinya? Musibah atau bencana yang menimpa orang yang beriman, yang senantiasa beramal sholih, menjauhi maksiat, menghidupkan sunnah-sunnah Nabi, serta selalu berada dalam ketaatan kepada perintah dan larangan Allah. Inilah yang disebut ujian atau cobaan. Musibah ini bertujuan untuk menguji keistiqomahan hamba. Allah ingin melihat bukti keimanan dan kesabarannya. Jika ia bisa menyikapi dengan benar, dan mengembalikan semuanya kepada Allah, maka Allah akan memberikan pertolongan dan rahmat sesudah musibah atau bencana tersebut, bahkan menjadikan musibah tersebut sebagai penggugur dosa-dosanya. BACA JUGA Maksiat Rajin Rezeki Lancar? Musibah ini adalah tanda kecintaan Allah SWT pada seseorang hamba. Semakin tinggi derajat keimanan dan kekuatan agama seseorang, justru ujian musibah yang menimpanya akan semakin berat. Sebagaimana sabda Nabi ﷺ. Dari Mush’ab bin Sa’d dari ayahnya. Ayahnya berkata Aku bertanya kepada Rasulullah ﷺ,” Manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Rasulullah ﷺ menjawab,” Para Nabi, kemudian disusul yang derajatnya seperti mereka, lalu yang di bawahnya lagi. Seseorang diuji sesuai keadaan agamanya. Jika agamanya itu kokoh maka diperberatlah ujiannya. Jika agamanya itu lemah maka ujiannya pun disesuaikan dengan agamanya. Senantiasa ujian menimpa seorang hamba hingga ia berjalan di muka bumi tanpa dosa sedikit pun.” HR. al-Ahmad, al-Tirmidzi dan Ibn Majah Foto Freepik 2. ADZAB Musibah bagi orang-orang yang lalai menunaikan hak-hak Robb-Nya, sering berbuat dosa, dan menunda taubat. Inilah yang disebut adzab atau teguran. Musibah ini bertujuan untuk memberi peringatan kepada hamba agar bergegas kembali kepada Robb-nya dan segera bertaubat. Adzab ini adalah hukuman yang disegerakan di dunia agar nanti tidak ditimpakan kepadanya di akhirat, atau di akhirat nanti hukumannya lebih ringan. Allah menginginkan kebaikan kepada hambaNya sehingga hukuman tersebut disegerakan di dunia, untuk menghapus kesalahan-kesalahan hamba tersebut. Sebenarnya peringatan ini karena kasih sayang Allah SWT. Misalnya seseorang yang berada dalam kesempitan rezeki. Kemudian ia bermunajat kepada Allah agar memberikannya keluasan rezeki. Rajin ibadah sunah dan perbaikan ibadah lainnya dengan semaksimal mungkin. Hingga Allah SWT memberikan jalan keluar. Bisnisnya lancar, usahanya berkembang, dan kesibukan semakin meningkat. Tapi justru dikarenakan sibuknya, satu persatu ibadah sunahnya mulai ia tinggalkan. Ibadah wajibnya pun dilalaikan. Seharusnya bertambahnya nikmat, membuat ia bertambah syukur dan semakin dekat dengan Allah, tetapi yang terjadi malah semakin jauh dari Allah. Orang ini sebenarnya sedang mengundang datangnya musibah atau adzab Allah. Hingga akhirnya Allah cabut kembali nikmatNya. Dan, sungguh musibah yang datang kepadanya ini sebagai peringatan untuk kembali kepada Robb-nya dan segera bertaubat. 3. ISTIDRAJ Istidraj adalah kesenangan dan nikmat yang Allah berikan kepada orang yang jauh dari-Nya yang sebenarnya itu menjadi adzab baginya apakah dia bertaubat atau semakin jauh. Ada seorang yang maksiatnya lancar tapi rezekinya juga lancar. Ia tidak dalam ketaatan namun bergelimang berbagai kelebihan-kelebihan. Foto Pexels Dari Uqbah bin Amir RA, dari Rasulullah ﷺ “Apabila engkau melihat Allah mengaruniakan dunia kepada seorang hamba sesuai dengan yang ia inginkan, sementara ia tenggelam dalam kemaksiatan, maka ketahuilah itu hanya istidraj dariNya.” kemudian Rasulullah membaca firman Allah “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” QS. Al-An’am 44. HR. Ahmad Kelancaran rezeki bukanlah standar sayangnya Allah kepada seseorang. Boleh jadi kelapangan hidup itu bentuk adzab yang tidak disadari. Untuk apa banyak harta tapi batin merana, ancaman adzab akhirat tidak dipedulikan. Juga sebaliknya, jangan mengira orang yang banyak ujian dan cobaan dalam hidup tanda ia dimurkai oleh Allah. Boleh jadi itu adalah musibah untuk menghapuskan dosa dan meninggikan derajatnya di surga nanti. BACA JUGA Hati-Hati Istidraj, Ini Ciri-Cirinya Sekarang coba tanyakan dengan jujur pada diri sendiri, bagaimana keimanan kita terhadap Allah SWT? Apabila kita termasuk orang yang lalai, maka jawaban atas musibah yang menimpa, adalah sebagai adzab dan peringatan atas kelalaian kita, agar kita sadar dari kelalaian kita selama ini. Dan segeralah bertaubat. Dan kalau kita bukan hambaNya yang lalai, maka musibah yang menimpa kita, adalah sebagai suatu ujian, dimana dengan ujian itu, Allah telah menyiapkan tingkat keimanan yang lebih tinggi untuk kita. Seperti menjadikan kita hamba pilihanNya yang sabar. Dan pahala orang yang sabar sungguh tanpa batas. Dan insya Allah dengan kesabaran dan istiqomah di jalanNya akan bisa meraih ridho Allah, dan ridho Allah adalah segalanya. Wallahu a’lam. []
Barangsiapa yang ridho (terhadap ujian tersebut) maka baginya ridho Allah dan barang siapa yang marah (terhadap ujian tersebut) maka baginya murka-Nya." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah At Tirmidzi berkata bahwa hadits ini Hasan Ghorib) Semakna dengan hadits di atas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, yang artinya:
Karenaorang yang mendapat ridha Allah itu akan mendapatkan ciri-ciri khusus. Pertama, orang yang mendapat ridha Allah, ia menjalani hidup itu tanpa beban. Bukan berarti Allah tidak memberikan ujian kepadanya. Akan tetapi, ia akan senantiasa terlihat seperti orang yang tidak memiliki beban, walau pun ternyata, masalah yang ia hadapi itu cukup
Kemarinaq mulai mencari ridho Allah dari setiap tulisan2 yang kubaca dari setiap realita yang ada disekelilingku. Sampai saatnya ujian pun datang, dari seseorang yang tak pernah kuduga , disaat kertas putih yang masih putih bersih belum ada coretan pun bisa saja jadi penuh coretan jika ditakdirkan olehNYA. melainkan dengan ujian itu Allah
Sabaradalah ridho atau menerima dan menahan diri dari semua hal yang terjadi dalam kehidupan kita, baik itu ujian, menjalani ketaatan dan juga sabar dalam hal meninggalkan kemaksiatan. Karena sejatinya semua itu terjadi atas kehendak dari ALLAH Subhana Hu Wataala.
بِسْمِٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِاَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ"Apabila ia ditimpa
Dankalau kita bukan hambaNya yang lalai, maka musibah yang menimpa kita, adalah sebagai suatu ujian, dimana dengan ujian itu, Allah telah menyiapkan tingkat keimanan yang lebih tinggi untuk kita. Seperti menjadikan kita hamba pilihanNya yang sabar. dan ridho Allah adalah segalanya. Wallahu a'lam. [] Tags: Adzab istidraj rezeki ujian
Semuaitu menghapus kesalahan mereka, meninggikan derajat meraka, menjadi kemuliaan dan pahala yang besar. "Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridho (terhadap ujian tersebut) maka baginya ridho Allah dan barang siapa yang marah (terhadap ujian tersebut) maka baginya murka-Nya." (HR
Diamenjawab, ''Aku menuntut ilmu, mengamalkannya dan aku membaca Al Quran dengan mengharap ridho-Mu.'' Alloh berkata kepadanya, ''Engkau berbohong. Engkau mencari ilmu supaya orang menyebut engkau sebagai seorang alim. Dan, engkau membaca Al Quran agar orang lain menyebutmu rajin membaca Al Quran.''
Diantaranya bahwa dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan cobaan, ujian,dan penyakit akan hilang sifat sombong, keras hati, 'ujub, dan sifat yang lainnya. Yang kalau sifat ini tetap ada maka akan menghalangi dia untuk masuk surga. Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan penyakit ini agar hilang sifat-sifat itu.
Rohimahharus melakukan operasi untuk menyembuhkan kakinya. Rohimah eks Kiwil Kesakitan sampai Harus Operasi Kaki: Aku Ikhlas, Aku Ridho!
Allahswt dengan sifat hikmah dan keadilan-Nya terkadang menimpakan ujian dan cobaan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman pada khususnya, dan seluruh manusia pada umumnya. "Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah.." (HR. Ibnu Majah) Kemudian Yang Ketiga: hendaknya kita Perbanyak Istighfar karena Perlu kita ingat
Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka." (HR. Ibnu Majah no. 4031).
Berikutadalah tanda-tanda muslim dan muslimah yang mendapatkan ridho Allah SWT dan cinta dari Allah SWT. Pertama, dimudahkan Allah SWT dalam mengerjakan amal kebaikan. Sebab orang yang percaya kepada Allah SWT, maka ia juga akan mempercayai firman-Nya. Bukankah Allah SWT pernah menyebut dalam Al Quran, bahwa "bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan.
Bertaqwakalah kepada Allah dan bersabarlah!" (Hadits riwayat Al-Bukhari no. 1203 dan Muslim no. 1535) Maka seorang ayah dan ibu, suami dan istri harus menghubungkan antara sabar dan ridho, Sungguh dengan keridhoan di saat ujian dan musibah, barulah seseorang dapat merasakan manisnya keimanan.
DanAllah tidak memberi petunjuk kepada orang yang fasik". (AT-TAUBAH, 9:24) Orang-orang yang tidak mencintai Allah dengan sepenuh keikhlasan ia tidak akan menjadi insan yang bertakwa dan tidak akan merasa takut kepada Allah. Apa yang sebenarnya mereka cintai hanyalah keduniaan (kebendaan).
SesungguhnyaAllah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan." (QS Al - An'am : 141). Artinya : "Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam". (QS. QAF : 9). Artinya : "Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah
DenganIzin, Ridho dan Rahmat ALLAH, Insya Allah, Saya akan mengijazahkan ILMU MAHKOTA TAUHID sebagai amalan utama untuk beroleh kerberhasilan didunia dan di akhirat, Saya akan Mengijazahkannya dengan metoda ba'iat secara langsung. ILMU KOTA TAUHID AULIA
Penyakitmerupakan salah satu bentuk ujian dan cobaan dari Allah. Tentunya Allah berikan untuk hambanya sebagai bentuk kasih sayang Allah terhadap hambanya. Bagaimana manusia akan selalu mengingat Tuhannya, Barangsiapa yang ridho maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka."
Wu7c.